Hari Angkatan Bersenjata di Mesir
6 Oktober, Senin

Konteks Sejarah
Pada tanggal 6 Oktober 1973, tentara Mesir, bersama dengan pasukan Suriah, melancarkan serangan mendadak terhadap posisi-posisi Israel di Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan. Serangan ini terjadi selama hari raya Yom Kippur, mengejutkan pihak Israel. Pasukan Mesir berhasil menyeberangi Terusan Suez dan melewati Garis Bar-Lev — sistem pertahanan Israel yang kuat.
Meskipun Israel kemudian berhasil melakukan serangan balik, Mesir mencapai tujuan utamanya — menguasai kembali sebagian Sinai dan memulihkan reputasi militer dan politik negara setelah kekalahan dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
Status Resmi dan Makna
Hari Angkatan Bersenjata adalah hari nasional di Mesir dan diperingati sebagai hari libur resmi. Hari ini melambangkan kebangkitan angkatan bersenjata Mesir dan persatuan rakyat dalam perjuangan untuk kebebasan dan kemerdekaan. Tanggal 6 Oktober juga dianggap sebagai hari kebanggaan atas pencapaian angkatan bersenjata dan kepemimpinan militer, khususnya Presiden Anwar Sadat, yang memainkan peran kunci dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi.
Tradisi dan Perayaan
Perayaan Hari Angkatan Bersenjata di Mesir mencakup berbagai acara seremonial:
* Parade militer di Kairo dan kota-kota lain, menampilkan peralatan dan persenjataan tentara Mesir.
* Pidato dari presiden, menteri, dan komandan militer, yang menyampaikan terima kasih kepada para tentara dan mengenang para pahlawan yang gugur.
* Meletakkan karangan bunga di monumen dan peringatan bagi korban perang 1973.
* Siaran televisi dokumenter dan kronik peristiwa militer, mengingatkan masyarakat tentang pentingnya tanggal ini.
* Konser, lagu-lagu patriotik, dan perayaan jalanan yang bertujuan memperkuat semangat nasional.
Makna Kontemporer
Hari ini, Hari Angkatan Bersenjata di Mesir bukan hanya tanggal peringatan, tetapi perayaan persatuan nasional, kekuatan, dan harga diri. Hari ini mengingatkan orang Mesir bahwa berkat keberanian dan tekad para tentara mereka, negara ini mendapatkan kembali rasa martabat dan kepercayaan diri.
Hari ini juga berfungsi sebagai pengingat pentingnya keamanan nasional dan patriotisme, memperkuat ikatan antara angkatan bersenjata dan masyarakat sipil.